Sabtu, 03 Oktober 2009

Saatnya Untuk Menikah



Tak ada waktu untuk menunda, jika engkau memang telah siap maka apalagikah alasan yang bisa engkau berikan untuk memaafkan dirimu sendiri?
Bukankah bila engkau miskin ALLOH berjanji akan memberii kecukupan padamu.
Kalau canda seorang teman sudah tak lagi dapat menenteramkan jiwa, kalau mata sudah tidak lagi dapat ditundukkan pandangannya dengan sempurna, kalau hati sudah senantiasa merasa gelisah...........'




Kalau takad sudah melekat dalam dada, kalu hasrat yang bersemangat sudah melahirkan usaha yang giat untuk mewujudkannya, dan kalau kesiapan untuk bertanggungjawab sudah tumbuh dalam diri kita............, maka inilah saatnya untuk menikah.
Jika memang telah tiba saatnya untuk menikah maka menikahlah, tidak usah menunggu mapan secara ekonomi. Sekalipun demikian, saya juga ingin mengingatkan kepada saudara saudara kita yang hanya karena mendengar ceramah tentang keutamaan menikah satu atau dua kali segera meluap luap semangatnya.
Sebuah pernikahan akan lebih mampu untuk menundukkan pandangan mata dan lebih menjaga kemaluan apabila di dalamnya ada cinta dan kebersamaan. Di sana ada keindahan yang dapat direngkuh bersama sama.



*di kutip dari buku Saatnya untuk Menikah karangan Mohammad Fauzil Adhim

0 comments:

Posting Komentar